Kamis, 01 Juni 2017

MAKALAH SOLAT LIMA WAKTU



SHOLAT LIMA WAKTU

Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas  Mata Kuliah Fiqih Yang Diampu Oleh:
Iswatun Khasanah M.Pd


Disusun Oleh:
Cindy Fighter Mahda                         1611080146               
Martina Firdayanti                  1611080196

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2016/2017

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................. 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian shalat................................................................................ 2
B.     Shalat fardhu (shalat lima waktu)...................................................... 2
C.     Sunah sebelum shalat......................................................................... 3
D.    Waktu shalat fardhu........................................................................... 3
E.     Tata cara shalat lima waktu................................................................ 4
F.      Syarat wajib shalat............................................................................. 7
G.    Syarat sah shalat................................................................................. 7
H.    Hal yang membatalkan shalat............................................................. 8
I.       Hukum dan kedudukan shalat lima waktu......................................... 8
J.       Perbedaan laki-laki dan perempuan dlam shalat................................ 8

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 9
B.     Saran................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Sholat merupakan salah satu tiang bangunan islam. Begitu pentingnya arti sebuah tiang dalam suatu bangunan yang bernama islam, sehingga takkan mungkin untuk ditinggalkan.

Makna bathin juga dapat ditemukan dalam sholat yaitu: kehadiran hati, tafahhum(Kefahaman terhadap ma’na pembicaraan), ta’dzim (Rasa hormat), mahabbah, raja’(harap) dan haya (rasa malu), yang keseluruhannya itu ditujukan kepada Allah sebagai Ilaah.

Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci.Shalat merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan orang-orang yang beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah-masalah yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.      Apakah pengertian sholat?
2.      Apakah sholat Fardu?
3.      Apakah hal hal sunah yang di lakukan sebelum sholat?
4.      Kapan waktu sholat fardu?
5.      Bagaimana Tata cara pelaksanaan sholat lima waktu?
6.      Apa saja hal yang membatalkan sholat?
7.      Apa saja syarat-syarat wajib sholat?
8.      Apa syarat ssah sholat?
9.      Apa saja hal-hal yang membatalkan sholat?

 BAB II
PEMBAHASAN

A.    SHALAT
Asal maknna sholat menurut bahasa aarab ialah “doa” tetapi yang dimaksud disini ialah “ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam, dan memenuhi beberapa syarat yang ditentukan”

B.     SHALAT FARDU (SHALAT LIMA WAKTU)
Shalat yang diwajibkan bagi tiap-tiap orang dewasa  dan berakal,Shalat lima waktu dikerjakan pada waktu tertentu sebanyak lima kali sehari.shalat lima waktu ini hukumnya fardu’ain(wajib), shalat lima waktu dimulai dari sahalat dzuhur, ashar, magrib, isya’dan subuh. Mula-mula turunya perintah wajib shalat itu ialah pada malam isra’ setahun sebelum tahun hijriah`
Sebelum melaksanakan shalat, hal-hal yang wajib dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1.      Membersihkan diri dari hadas kecil dengan berwudhu, dan hadas besar dengn mandi janabat.
2.      Semua tempat ibadah shalat, pakaian yang dikenakan harus dari benda-benda najis, baik benda cair maupun benda padat. Benda-benda najis yang dimaksud adalah air buang air kecil, buang air besar, madzi, darah haid dan darah nifas.
Untuk mensucikan diri dari hadas kecil dilakukan wudhu. Adapun anggota tubuh yang wajib dan merupakan rukun wudhu adalah muka, kedua tangn sampai siku, kepala dan kaki hingga mata kaki.
Adapun hal-haal yaang membatalkan wudhu adalah  segalaa sesuatu yang keluar dari kelamin maupun dari dubu, artinya bukan hanya buang air kecil dan buang air besar, buang angin, keluar madzi, keluar mani, haid, nifas, cairan istihadah, tidur yang nyenyak sehingga benar-benar tidak sadar, hilang akal, dan menyentuh kemaluan dengan sengaja dan tanpa batas.

C.    HAL-HAL SUNAH YANG DILAKUKAN SEBELUM SHOLAT

1.      Azan
Asal makna azan ialah “memberitahukan” yang dimaksud ialah “memberitahukan bahwa waktu salat telah tiba dengan lafaz yang ditentukan oleh syara”.azan dimaksud untuk memberitahukan bahwa waktu shalat telah tiba dan menyerukan untuk melakukan shalat berjamaah. Selain itu untuk mensyiar agama islam dimuka umum.
2.      Iqamah
Yaitu memberitahukan kepada hadirin supaya siap berdiri untuk shalat, dengan lafaz yang di tentukan oleh syara.

D.    WAKTU SHALAT FARDHU
Shalat yang diwajibkan ada lima macarm yaitu sebagai berikut:
1.      Shalat dzuhur
Shalat dzuhur diwajibkan sebanyak dua rakaat dengan dua kali at-tahiyat, waktunya antara  pukul 12.30 sampai dengan pukul 15.00. waktu shalat dzuhur berubah-ubah, tergantung pada perubahan peredaran bumi yang mengelilingi matahari. Akan etapi dalam al-quran dikatakan bahwa waktu shalat dzuhur adalah pada saaat tergelincir matahari dari pertengahan langit.
2.      Shalat ashar
Shalat ashar diwajibkan sebanyak empat rakaat dan dua kali duduk at-tahiyat, waktunya setelah waktu dzuhur habis, antara pukull 15.30 sampai 17.30
3.      Shalat magrib
Shalat magrib diwajibkan selama tiga rakaat, dilaksanakan dari mulai terbenamnya matahari  antara pukul 18.00-18.30 hingga sebelum tiba waktu isya’.
4.      Shalat isya
Shalat isya diwajibkan selama empat rakaat, dua kali duduk at-tahiyat, waktunya setelah habis waktu shalat magrib sampai sebelum datangnya waktu subuh.

5.      Shalat subuh
Shalat subuh diwajibkan selama dua rakaat , dilaksanakan pada saat fajar shidiq, yakini antara pukul 4.20 sampai 6.00 sampai dengan sebelum terbit mata hari pagi.

E.  TATA CARA PELAKSANAAN SHALAT LIMA WAKTU
1.Gerakan berdiri tegak untuk shalat
Berdiri tegak pada shalat fardu hukumnya wajib, berdiri tegak merupakan rukun shalat. Cara melakukanya adalah sebagai berikut:
a. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
b. tangan rapat disamping badan.
c. kaki direnggangkan paling lebar seleebar bahu.
d. semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
e. pandangan lurus ke tempat sujud.
f. posisi badan menghadap kiblat.

2. Gerakan mengangkat kedua tangan


Tata caranya sebagai berikut:

a. Telapak tangan sejajar dengan bahu.
b. ujung jari-jari sejajar dengan pucuk telinga.
c. ujung ibu jari sejajar dengan ujung baawah telinga.
d. jari-jaari direnggangkan
e. telapak tangan menghadap ke arah kiblat.
f. lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki).


3. Gerakan sedakap pada shalat

Caranya adalah sebagai berikut:

a. telapak tangan kanan di letakkan diatas pergelangan tangan kiri, tidak di genggamkan
b. meletakkan tangan boleh didada, diatas pusar, boleh juga dibaawah pusar.

4. Gerakan rukuk dalam shalat

Rukuk artinya membungkukkan badan,Cara melakukanya adalah sebagai berikut:
a. angkat tangan sambil mengucapkan takbir.
b. turunkan badan ke posisi membungkuk.
c. kedua tangan menggenggam lutut.
d. punggung dan kepala sejajar.
e. kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
f. pinggang direnggangkan dari paha.

g. pandangan lurus ke tempat sujud



5. Gerakan iktidal dalam shalat


Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan mengangkat tanagn seperti ketika takbiratulikhram.


6. Gerakan sujud dalam shalat

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai, ada tuju anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1.                   Wajah (kening dan hidung)
2.                   Dua telapak tangan
3.                   Dua lutut
4.                   Dua ujung telapak kaki
Tata cara sujud:
a.                   Turunkan badan dari posisi iktidal
b.                   Letakkan kedua lutut ke lantai
c.                   Letakkan kedua telapak tangan ke lantai
d.                  Letakkan kening dan hidung ke lantai
e.                   Posisi pantat lebih tinggi darp pada wajah


7.Gerakan sujud antara dua sujud

Duduk antar dua sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:
a.                   Bangkit dari sujud pertama sambil mengucap takbir
b.                   Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki
c.                   Telapak kaki kanan tegak
d.                  Badan tegak lurus
e.                   Siku ditekuk, tangan sejajar dengan paha
f.                    Telapak tangan dibuka
g.                   Telapak tangan diletakkan diatas paha, jari-jari sejajar dengan lutut
h.                   Pandangan lurus ke tempat sujud
i.                     Setelah tumakninah, baru membaca doa antara dua sujud


8.Gerakan tasyahud (tahiyat) awal

Duduk tasyahud awal adalah duduk iftirasy, sama seperti duduk antara dua sujud. Ini pada shalat yanag lebih dari dua rakaat, yaitu pada shalat zuhur, asar magrib, isya. Caranya adalah sebagai berikut:
a.                   Bangkit dari sujud kedua, rakaat kedua sambil membaca takbir
b.                   Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki
c.                   Badan tegak lurus
d.                  Siku ditekuk, tangan sejajar dengan paha
e.                   Telapak tangan dibukak
f.                    Telapak tangan dibukak, ujung jaari sejajar dengan lutut
g.                  Disunahkan memberi isyrat dengan telunjuk, telapak tangan kanan digenggamkan, kemudian telunjuk diangkat (menunjuk), dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud.


9. Gerakan tasyahud akhir

Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk, caranya adalah:
a.         Bangkit dari sujud ke dua, pada rekaat terakhir pada shalat sambil membaca takbir
b.         Telapak kaki kiri dimasukkan ke dalam kaki kanan, panggul duduk menyentuh lantai.
c.          Telpak kaki kanan tegak, menghadap arah kiblat
d.         Badan tegak lurus
e.          Siku ditekuk tangan sejajar dengan paha
f.          Telapak tangan sejaajar dengan paaha, ujung jari sejajar dengan lutut
g.         Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, telapak tangan kanan digenggamkan, kemudian telunjuk diangkaat (menunjuk), kemudian membaca doa tasyahud, shalawat, dan doa setelah tasyahudakhir.

10. Gerakan salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan. Menengok dilakukan sampai kira-kir seaarah dengan bahu. Jika jadi imam dalam shalat beerjamaah salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.

F.SYARAT-SYARAT WAJIB SHOLAT LIMA WAKTU

1.      Islam
Orang yang bukan bberagama islam tidak diwajibkan shalat, berarti ia tidak dituntut untuk mengerjakanyahingga ia masuk islam, karrena meskipun dikerjakan tetap tidak sah.
2.      Suci Dari haid (kotoran) dan nifas
Nifas ialah kotoran yang terkumpul sewaktu perempuan hamil.
3.      Berakal
Orang yang tidak berakal tidak diwajibkan shalat`
4.      Balig (dewasa)
Umur dewasa itu dapat diketahui melalui tanda ebagai berikut:
a.       Berumur lima belas tahun
b.      Keluar mani
c.       Mimpi basah
d.      Mulai keluar haid baagi perempuan

G.SYARAT-SYARAT SAH SHALAT

1.      Suci dari hadas besar dan hadas kecil.
2.      Suci badan, pakaian,  dan tempat dari najis.
3.      Menutup aurat.
Aurat laki-laki antara pusar sampai lutut, aurat perempuan seluruh badannya kecuali muka dan kedua telapak tangan.
4.      Mengetahui masuknya waktu shalat.
5.      Menghadap ke kiblat (ka’bah)

H.HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHALAT

1.      Meninggalkan salah satu rukun shalat.
2.      Meninggaalkan salah satu syarat sah shalat.
3.      Sengaja berbicara dengan kata-kata yang bisa di tunjukkan kepada manusia.
4.      Banyak bergerak, seperti bergerak tiga langkah atau memukul tiga kali secara berturut-turut.
5.      Makan atau minum dengan di sengaja.
6.      Berhadas, terkena najis.
7.      Terbukanya aurat.

I.HUKUM DAN KEDUDUKAN SHOLAT LIMA WAKTU
Sholat merupakan salah satu jenis kewajiban yang menduduki peringkat kedua setelah bersyahadat.Sholat mestilah dikerjakan, tidak boleh tidak. Sholat lima waktu hukumnya wajib,yang apabila di tinggalkan akan mendapat dosa. Sesibuk apapun kita dimana pun kita berada sholat tak boleh kita tinggalkan. Sholat adalah tiang kekokohan keimanan dan ketakwaan kita, jika tiang ini tidak kokoh maka akan roboh. Seperti halnya rumah tanpa tiang, maka rumah yang kita tempati akan hancur dan rusak.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad Saw. :
"Assolatu 'imaduddin, fa man aqomaha faqod aqomaddin waman hada faqod hada maddin"
Artinya :" Sholat itu adalah tiang agama, maka barang siapa yang mendirikannya maka sungguh ia menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya sungguh mereka telah meruntuhkan agama." (HR. Bukhari)

Kedududukan sholat dalam islam adalah sebagai berikut:
1.      Sholat sebagai tiang agama.
2.      Shalat kewajiban umat islam yang ditetapkan secara langsung melalui peristiwa isra’ dan mi’raj`
3.      Shalat merupakan kewajiban umat islam yang pertama akan dihisab di hari akhir.
4.      Shalat merupakan amalan yang paling utama diantara amalan-amalan lain dalam islam.
5.      Perbedaan antara muslim dengan kafir terletak pada shalatnya.



J.      PERBEDAAN LAKI-LAKI DAN WANITA DALAM SHALAT


a.       Laki laki
1.       Merenggangkan dua siku tanganya dari lambungnya waktu rukuk dan  sujud.
2.      Waktu rukuk dan sujud mengangkat perutnya dari dua pahanya.
3.      Menyaringkan suaranya.
4.      Bila memberi sesuatu membaca tasbih “subahanallah”
5.      Auratnya antara pusar sampai lutut.
b.      Wanita
1.      Merapatkan satu anggota ke anggota lainya.
2.      Meletakkan perutnya pada dua tangan/ sikunya ketika sujud.
3.      Merendahkan suaranya.
4.      Bila memberi sesuatu berteouk tangan, yakni tangan yang kanan dipukulkan pada punggung telapak tangan yang kiri.




















BAB III

PENUTUP


A.     Kesimpulan

Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan. Sedangkan secara hakikinya ialah berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan di dalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya atau melahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua – duanya. Orang beriman melaksanakan shalat sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, serta sesuai dengan yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Selain itu sholat juga mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan manusia, untuk kesehatan manusia itu sendiri, ketenangan hati dan pikiran, dan keselamatan di akhirat karena amal yang pertama dihisab adalah sholat.

B.     Saran

Sholat sebagai suatu tarbiyyah yang begitu luar biasa yang mengajarkan kebaikan dalam segala aspek kehidupan, sebagai pencegah kemungkaran dan kemaksiatan, sebagai pembeda antara orang yang beriman dan orang yang kafir, sholat sebagai syariat dari Allah dalam kehidupan, semoga dapat difahami, diamalkan dan diaplikasikan dengan benar dalam kehidupan kita. Kebenaran datang dari Allah semata dan kesalahan-kesalahan takkan lepas dari kami sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan. Maka teruslah berusaha untuk menjauhi segala yang menjadi larangannya dan melaksanakan segala perintahnya, meneladani Nabi kita Nabi Muhammad SAW.







DAFTAR PUSTAKA

Aam amirudin. 2005.Bedah masalah ibadah konteporer llibadah dan muamalah. Bandung: khazanah intelektual
A.hasan. 20005. plajaran shalat.bandung:Diponegoro
Ridwan hasan. 2009. Fiqih ibadah. Bandung: pustaka setia
Moh rifa’i. 2006. Tuntunan shalat lengkap. Semarang: karya toha putra
Rasjid sulaima. 2006. Fiqh islam. Bandung: sinar baru algensindo
NH Rifa’si`. 2005. Pedoman ibadah. Jombang: lintas media



0 komentar:

Posting Komentar